Blogger Widgets

Senin, 25 April 2016

Hai to Gensou no Grimgar



Mungkin kurang pantas karena aku bukan pengamat anime. Tapi dari sekian banyak anime yang sudah pernah aku tonton anime ini memiliki sudut pandang yang berbeda. Entah karena jumlah episode yang sedikit atau apa, tetapi anime ini adalah anime fantasi yang tidak terlalu menfokuskan pada kisah atau informasi-informasi tentang dunia fantasinya. Pengarang tidak terlalu banyak membahas tentang goblin (makhluk fantasi dalam anime ini), atau sihir, maupun tempat-tempat asing. Karena menurutku akan banyak informasi yang muncul jika hal seperti itu dibahas lebih rinci. Seperti jenis-jenis goblin, kekurangan dan kekuatannya. Macam-macam sihir baik yang dipakai pendeta maupun penyihir sendiri, dan lain-lain. Dalam anime memang dibahas tetapi tidak serinci yang aku kira. Anime ini tidak memfokuskan pada pertarungan para tokohnya seperti halnya anime-anime action lain.

Judul : Hai to Gensou no Grimgar (灰と幻想のグリムガル)
Tipe : TV
Episode : 12
Status : Completed
Tayang : 11 Januari 2016 sampai 28 Maret 2016
Produser : Toho Company
Adaptasi : Light Novel
Genre : Action, Adventure, Drama, Fantasy

Melihat anime ini aku merasa dibawa untuk ikut memikirkan apa yang dipikirkan si tokoh utama. Kelompok mereka kehilangan sosok pemimpin yang memang memiliki sifat yang lebih dewasa dibandingkan yang lain. Sebagai gantinya tokoh utamalah yang menggantikan perannya sebagai pemimpin. Ia memikirkan banyak hal tentang apa itu pemimpin? Bagaimana seharusnya menjadi pemimpin? Bagaimana ia harus bersikap? Tak jarang ia kembali memikirkan bagaimana jika pemimpin lama mereka masih hidup, apa yang akan ia lakukan, atau lebih tepatnya, ia pasti bisa mengatasi masalah apapun itu yang ada dalam kelompok.

Bukan permasalahan menghadapi goblin, tetapi masalah kerjasama dengan anggota kelompok yang lain. Bagaimana memahami sifat dan watak teman-temannya yang berbeda-beda. Bagaimana agar ia dapat menerima anggota baru yang notabene sikapnya tak disukai baik olehnya atau oleh teman-temannya. Tapi ia harus membuat anak baru itu senang dengan kelompok barunya. Ia harus memahami sifat anak itu dan membuat teman-temannya menyukainya sehingga dapat menerimanya.

Ketika kau diserahkan untuk menjadi pemimpin dalam kelompok, padahal kau tahu kau tak bisa. Tapi ia berjuang dan seiring berjalannya waktu ia bisa memimpin dengan caranya dan membuat kelompok yang menyenangkan seperti yang diharapkan teman berharganya yang telah tiada.


Tanpa mengabaikan cerita fantasinya pengarang mampu membuat penikmat cerita merasakan arti teman seperjuangan dengan imajinasi masing-masing. Membuatku kembali mengingat rasanya menjadi pemimpin walau dalam kelompok kecil tanpa tahu apa yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang pemimpin.

Bisa dikatakan anime fantasi kadang mendapat gambaran anime dengan cerita berat, tetapi dengan fokus yang berbeda anime ini menjadi lebih halus, lebih tenang, lebih ringan. Ringan karena kita hanya diajak merenung.



Aku memang menyayangkan pemimpin lama mereka yang telah tiada, karena aku menyukai karakternya. TAT

Meski dikatakan pemimpin karakternya tidak digambarkan sebagai seseorang yang selalu menggurui teman-temannya. Ia sosok yang pintar dan selalu dapat diandalkan dan bukan sosok yang tak pernah melakukan hal konyol sama sekali. XD

Ia yang selalu dielu-elukan ketika sang tokoh utama tak tahu bagaimana harus berbuat atau merasa sepi tanpa kehadiran teman berharga dalam kelompok kecil mereka itu. Aku pun, jika aku berada di posisi mereka, akan sangat menyakitkan. Sedih kehilangan sosok seperti pemimpin lama mereka. Dimataku ia sosok seorang kakak yang punggungnya setia terbuka lebar untuk kita jadikan sandaran.

Seperti halnya sosok yang paling kehilangan jika salah satu orang berharga telah pergi, sang tokoh utama pun yang paling terakhir menangisi kepergian teman mereka. Tangisan sesak, menyedihkan membuat penikmat cerita tahu betapa berharganya sosok dewasa itu dalam kelompok kecil si tokoh utama.



Aku rasa, anime dengan beat seperti ini akan selalu kurindukan kehadirannya. Mengupas habis semua yang dipikirkan tokoh dalam cerita meskipun itu hal kecil, atau hanya egonya saja. Lebih peka dengan lingkungan kita, lebih banyak memikirkannya, membuat kita tak akan mudah melupakan setiap detik yang kita lalui. Membuat kita mengerti apa yang kita pelajari detik ini. Membuat pelajaran itu tak hanya mampir di otak kita tetapi benar-benar terpatri, tertanam tak bisa lepas. Sekalipun detik itu adalah detik paling menyakitkan dalam hidup, tapi aku yakin, sedih, perih, sakit, kita membutuhkan itu. Tak selamanya hidup kita disinari indahnya sinar mentari pagi. Ada siang ada malam. Ada sedih ada senang.


Sekian dan terima kasih.



Jaya Indonesiaku!

Salam. :)b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar